Prestasi membanggakan diukir oleh mahasiswa ITN Malang dalam cabang olahraga beladiri Taekwondo tingkat internasional. Dalam ajang Taekwondo International Invitation 2017 yang dihelat 23 β 24 September lalu di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, ITN Malang menurunkan empat pemain. Dari empat pemain tersebut ITN berhasil meraih 3 medali, dua perak dan satu perunggu. Mereka adalah Mariano Alves Pereira dan Cristian Darwanto meraih medali perak sedangkan Imam Darma Aji meraih medali perunggu.
Mariano Alves Pereira menceriterakan perjuangannya selama mengikuti kejuaraan yang diikuti hampir 2000 peserta dari empat negara yaitu, Malaysia, Kamboja, Timor Leste, dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah. Dalam kejuaraan tersebut Mariano mengaku sempat kurang fokus sehingga membuatnya kalah. βSaya memang sempat kurang fokus sehingga sulit mengontrol emosi. Kalau di Taekwondo kurang bisa kontrol emosi maka permainanya bisa dipastikan akan berantakan,β ungkapnya saat bermain dalam kelas U-54 Senior Putra.
Mahasiswa asli Timor Leste ini semasa sekolah merupakan atlit kungfu. Bergabung dengan Taekwondo di ITN Malang merupakan kesenangan tersendiri baginya karena bisa menyalurkan hobi olah raga beladiri.
Beda dengan temannya sesama peraih medali perak Cristian Darwanto, mahasiswa Teknik Geodesi semester 3 ini memang sedari sekolah merupakan atlit Taekwondo. Sering mengikuti kejuaraan tingkat propinsi kemudian mencoba kejuaraan tingkat internasional membuatnya semakin tertantang. βTernyata semakin tinggi kompetisi, kita akan banyak bertemu dengan atlit-atlit yang bagus,β tuturnya pada humas ITN Malang, Sabtu (14/10).
Pernah menendang kepala lawan saat kompetisi di Bandung membuatnya semakin berhati-hati dalam bertanding. βDi even ini Alhamdulillah saya belum sempat kena tendangan kepala. Harus pintar-pintar saja untuk mengelak,β tukasnya.
Mahasiswa asli Lombok ini merasa senang berhasil menyabet medali perak dalam kelas U-54 Senior Putra serta membawa nama baik ITN Malang ke kancah internasional. βSenang bisa membawa nama almamater. Tapi masih terlalu cepat kalau harus merasa bangga, karena masih ada keinginan untuk mendapat prestasi yang lebih baik,β katanya.
Sedangkan peraih medali perunggu didapat dalam kelas U-58 Senior Putera atas nama Imam Darma Aji.